Anemia

Defenisi

Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (zat besi dan protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .

Orang yang mengalami anemia tidak memiliki cukup hemoglobin. Penyebab paling umum anemia adalah ketika tubuh Anda tidak cukup membuat hemoglobin karena tidak memiliki cukup zat besi. Hal ini disebut anemia defisiensi besi. Jenis lain yang umum dari anemia adalah ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup sel darah merah, tetapi sel-sel darah merah Anda memiliki keadaan normal dalam ukuran. Ini disebut normositik anemia.

Penyebab

1. Penyebab umum dari anemia:

Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Pembedahan
Persalinan
Pecah pembuluh darah
Kronik (menahun)
Perdarahan hidung
Wasir (hemoroid)
Ulkus peptikum
Kanker atau polip di saluran pencernaan
Tumor ginjal atau kandung kemih
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak

2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah

Kekurangan zat besi
Kekurangan vitamin B12
Kekurangan asam folat
Kekurangan vitamin C
Penyakit kronik

3. Meningkatnya penghancuran sel darah merah

Pembesaran limpa
Kerusakan mekanik pada sel darah merah
Reaksi autoimun terhadap sel darah merah (Hemoglobinuria nokturnal, paroksismal Sferositosis herediter, Elliptositosis herediter)
Kekurangan G6PD
Penyakit sel sabit
Penyakit hemoglobin C
Penyakit hemoglobin S-C
Penyakit hemoglobin E
Thalasemia

Gejala

Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi antaralain Seringkali, tidak ada gejala, pucat, merasa cepat lelah, biasa sesak napas selama latihan, ngidam makanan yang tidak biasa (dikenal sebagai pica), detak jantung cepat, dingin tangan dan kaki, rapuh kuku atau rambut rontok, sakit kepala, pusing atau badan terasa ringan (melayang). Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

Diagnosa

Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).

Pengobatan

Kekurangan zat besi - pemberikan resep suplemen zat besi untuk mengembalikan tingkat tubuh besi. Contohnya adalah ferrous sulfat. Efek samping yang jarang terjadi, mungkin termasuk diare, sembelit, sakit perut, dan mulas. Pasien yang menemukan besi sulfat tidak cocok dapat diberikan ferrous glukonat, yang kurang cenderung memiliki efek samping tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja.

Diet - pasien yang diet ditemukan akan kurang zat besi akan didorong untuk mengkonsumsi banyak makanan kaya zat besi, seperti gelap-sayuran hijau berdaun, artichoke, aprikot, kacang-kacangan, lentil, kacang polong cewek, kedelai, daging, kacang-kacangan, plum , dan kismis.

Penyebab - jika ada penyebab yang mendasari anemia ini harus diobati. Jika non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID) yang ditemukan menjadi sebuah faktor penunjang dokter akan meresepkan obat alternatif. Dokter akan meminta pasien untuk kembali beberapa minggu kemudian untuk memeriksa bahwa pengobatan tersebut bekerja. Jika pengobatan tidak bekerja, dokter akan mencoba untuk mencari tahu apakah ada efek samping yang tidak diinginkan mungkin telah membuat pasien berhenti minum suplemen zat besi.

Sumber ;