Endometriosis
.




Artikel ini bukan nilai rujukan baku bagi anda bila mengalami masalah kesehatan seperti yang yang tertuang dalam artikel ini dan olehnya itu sangat disarankan agar tetap berkonsultasi dengan dokter anda

C A U T I O N !!!
Untuk MENDOWNLOAD tulisan dalam webblog ini, para agan sekalian akan diarah ke link adf.ly, tunggu hingga 5 detik dan tinggal klik "SKIP AD" maka agan akan diarahkan kembali ke link yang mau dituju

Endometriosis

Defenisi

Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormon estradiol/estrogen berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh darah, hingga menonjol keluar dari rahim (pertumbuhan ectopic) dan menyebabkan pelvic pain.
Endometriosis dikatakan terkait dengan estrogen sebab perkembangan dan simtoma yang ditimbulkan akan hilang seiring datangnya menopause, oleh karena itu perawatan paling umum bagi penderita radang ini adalah penggunaan terapi hormonal yang menginduksi kondisi hipoestrogenik. Estrogen merupakan kelompok hormon steroid yang disekresi ovarium setelah distimulasi oleh FSH dan/atau LH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis dimana sekresi FSH dan LH dihambat oleh hormon GnRH yang disekresi oleh hipotalamus.

Setelah kista endometriosis telah terbentuk sepenuhnya, muncul simtoma hiperalgesia vaginal yang disertai dengan hiperalgesia otot perut. Jaringan di sekitar kista akan mensekresi berbagai sitokina antara lain IL-1, IL-6, IL-8, dan IL-10, TNF-α, faktor pertumbuhan seperti VEGF dan NGF.

Biasanya endometriosis terbatas pada
lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.

Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia di atas 30 tahun dan kulit putih.

Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25 - 44 tahun, 25 - 50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.


Penyebab

Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak

Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.

Namun secara pasti penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut :

dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
  1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
  2. Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
  3. Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.

Faktor Resiko

Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada
  1.  Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
  2.  Wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang
  3.  Wanita yang mengalami menarke (menstruasi pertama) terjadi lebih awal
  4.  Wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih
  5.  Wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi

 

Gejala

Adapun gejala endometriosis adalah ;
  1.  Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
  2.  Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
  3.  Kemandulan
  4.  Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).

Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.

Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.

Gejala lain mungkin termasuk:
  • Ketidaknyamanan saat kencing
  • Pendarahan dari bagian belakang Anda (rektum)
  • Penyumbatan usus (jika jaringan endometriosis di dalam usus)
  • Batuk darah (jika jaringan endometriosis di paru-paru)
Namun terkadang tidak ditemukan gejala sama sekali.

 

Diagnosa Test

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium.
Pemeriksaan lain

    Laparoskopi
    Biopsi endometrium
    USG rahim
    Barium enema
    CT scan atau MRI perut.

 

Penanganan 


Pengobatan

Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis, tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin.

Pilihan pengobatan untuk endometriosis bertujuan untuk :
  • Menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium
  • Kontrasepsi hormonal. Pil KB, patch dan cincin vagina membantu mengontrol hormon yang bertanggung jawab untuk penumpukan jaringan endometrium setiap bulan
  • Gonadotropin-releasing hormone (Gn-RH) agonis dan antagonis. Obat ini memblokir produksi ovarium-stimulating hormon, menurunkan kadar estrogen dan mencegah menstruasi. Hal ini menyebabkan jaringan endometrium menyusut.
  • Anti-inflamasi (NSAIDs) biasanya dianjurkan terlebih dahulu, dimana bertujuan mengurangi rasa sakit, peradangan, dan pendarahan dari jaringan endometrium

Pembedahan

Pembedahan dilakukan pada endometriosis jika endometriosis berada pada tingkat sedang atau berat dimana endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut :
  • Bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm
  • Perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul
  • Jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba
  • Jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
  • Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser. Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang.
  • Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi.
  • Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.


Sumber
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis
  2. http://www.mayoclinic.com/health/endometriosis/DS00289
  3. http://women.webmd.com/endometriosis/default.htm
  4. http://www.nhs.uk/Conditions/Endometriosis/Pages/Symptoms.aspx
  5. http://www.nhs.uk/Conditions/Endometriosis/Pages/Introduction.aspx
  6. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/endometriosis.html
  7. http://www.endometriosisassn.org/





Tidak ada komentar:

Posting Komentar